CANGKIR KERTAS SIRENES
Pagi ini mendapat pesan dari seorang teman dekat yang sudah lama tidak berjumpa, hendak menemuiku di suatu tempat, dia menentukan lokasi yang jarang aku kunjungi bahkan belum pernah sama sekali, Starbucks adalah pilihannya untuk jumpa sore nanti. Perangaiku memang cantik khas desa, tidak ada baju kekinian di lemari kecilku, yang ada baju-baju peninggalan ibu atau saudara perempuanku waktu masih muda, makin nampak jadul gayaku. Apa boleh buat, aku tidak punya cukup uang untuk membeli baju-baju kekinian. Semuanya serba pas-pasan. Pas untuk makan, pas untuk transportasi, pas untuk jajan, pas. Sore ini aku berangkat sesuai janji, pukul 3 sore perjalanan dari rumah kos menuju Starbucks bersama ojek online. Sekitar 30 menit perjalanan lamanya, sampailah aku di sebuah tempat ngopi penuh manusia, dari segala usia. Ketika melangkah ke depan bar, aku sudah mengira barista yang senyum-senyum sejak aku dari jauh tadi pasti menyapa dengan ramah membuat rasa penat seaakan sirna. Papan menu yan