RANCANGAN TUHAN MENGENAI BUDAYA DAN BUDIDAYA MANUSIA

Seiring berkembangnya waktu, manusia banyak mengalami perubahan dalam berbagai macam aspek, yang tidak berubah adalah budaya. Budaya terus menerus dipakai dari generasi a sampai z, bisa dalam lingkungan terkecil manusia (keluarga, masyarakat, sekolah, dst) hingga lingkungan universal, artinya dunia yang kita tinggali ini sudah memiliki budaya dari asal mula terbentuknya.

Kita tahu bahwa kakek moyang kita Adam beserta nenek moyang kita Hawa, dikisahkan sebagai sepasang manusia pertama di dunia, mereka diciptakan dengan kekuatan hati dan pikiran yang kuat, mereka dapat berbicara dengan binatang (mungkin karena intuisi yang kuat) dan selalu mendapat inovasi baru terhadap temuan mereka; misalkan membuat baju, menciptakan cahaya, dan lainnya, dari sini kita dapat menemukan bahwa budaya kita berpikir dan berkomunikasi dengan binatang berasal dari peradapan manusia pertama. Bahkan di masa sekarang, berbicara dengan binatang meskipun kita tidak pernah bisa menerjemahkan bahasa binatang dengan pasti, sudah dikatakan  sebagai tanda-tanda kecerdasan.

Menurut Dr. Nicholas Epler, profesor ilmu perilaku di University of Chicago dan pakar antropomorphisme mengatakan "Secara sejarah, antropomorphisme diperlakukan sebagai tanda kekanakan atau kebodohan, Sebenarnya ini adalah produk sampingan alami dari kecenderungan yang membuat manusia secara unik cerdas di bumi ini. Spesies lain tak memiliki kecenderungan ini."
Budaya berpikir manusia rata-rata adalah tentang bagaimana mendapat manfaat atau keuntungan dari apa yang dilihatnya, darisitu muncul sebuah inovasi dan penciptaan, atau menrekontruksi sesuatu yang sudah ada. Tuhan merancang pikiran manusia sebagai makhluk superior, tentu saja ladang bisnisnya tidak hanya di bumi, dalam dunia multiverse ini Tuhan menciptakan berbagai macam bentuk benda hidup dan mati, segalanya bisa menjadi bernilai karena ulah manusia. 

Anggap saja Tuhan adalah seorang bos yang bijaksana, melihat ulah pekerja-pekerjanya (manusia) sangat luar biasa dan berpengaruh baik dalam ladang bisnisnya, dengan senang hati Ia akan memberikan bonus kepada masing-masing pekerja sesuai dengan hasil kerja mereka. 

Budaya yang berbeda-beda dalam setiap jengkal peta dunia disesuaikan-Nya dengan pikiran manusia yang suka berinovasi, terlebih lagi tidak perlu waktu lama manusia kreatif menyebar dan membentuk tradisi. Berbagai macam tradisi untuk memenuhi kebutuhan jiwa masing-masing berpengaruh pada munculnya kepercayaan-kepercayaan baru, karena kreatifitasnya masing-masing manusia memiliki prinsip dan pemikiran tersendiri dalam hal berketuhanan.

Manusia menjadi bahan entertainment di bumi, sebelum muncul kata eksploitasi, kita sudah tidak awam lagi dengan perbudakan. Karena kreatifitasnya pula, manusia memanfaatkan spesies sejenisnya dan berlaku seperti Tuhan. Hal ini menimbulkan konflik yang dalam klimaksnya belum pasti mendapat titik terang penyelesaian. Sangat disayangkan pikiran-pikiran manusia digunakan untuk manusia yang tidak berpikir mendasar, artinya manusia tidak harus memperkerjakan manusia. 

Keyakinanku, lambat laun setiap manusia akan sadar bahwa masing-masing mereka benar-benar diciptakan sebagai makhluk superior, inovasi dan kreatifitas terus berkembang, budaya akan terus tercipta dan bertebaran di seluruh dunia. Dunia tidak akan berakhir untuk titik kesadaran ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTROSPEKSI

ADA APA APRIL

DILEMATIS