JUMAT

Ya Tuhan, Allah penyelamatku,
siang malam aku berseru kepadaMu.
Semoga doaku sampai kehadiratMu,
dengarkanlah jeritan tangisku.
Sebab hatiku tersesak kesusahan bertimbun-timbun,
dan hidupku mendekati ambang maut.
Aku dianggap sudah turun ke liang kubur,
seperti orang kehilangan hayat.
Di alam mautlah kediamanku,
seperti orang yang mati terbunuh karena aku berbaring dalam kubur.
Seperti orang yang tidak lagi Kau ingat,
terpisah dari cintaMu.
Kau campakkan daku ke lubang terdalam,
ke tubir yang gelap gulita.

Aku tertindih oleh amarahMu,
dan keberanganMu melumpuhkan daku.
Handai taulanku Kau jauhkan daripadaku
Kau jadikan daku haran bagi mereka.
Aku terkurung, tak dapat lolos,
mataku kabur tersesak derita.
Sehari-hari aku berseru kepadaMu, ya Tuhan,
kepadaMu kutadahkan tanganku.
Adakah Engkau berkarya bagi orang mati !
masakan arwah bangkit untuk memuji Engkau
Adakah kasihMu dikisahkan dalam kubur,
dan kesetiaanMu di daerah kebinasaan !
Adakah karyaMu yang agung dikenal dalam kegelapan
dan keadilanMu di tempat tiada ingatan !

Namun aku, ya Tuhan, aku berseru kepadaMu,
pagi-pagi doaku membumbung ke hadapanMu.
Mengapa Engkau menolak aku, ya Tuhan,
mengapa menyembunyikan wajahMu dari padaku ?
Sedari masa mudaku aku malang dan terancam maut,
aku menanggung kemurkaanMu dan merana.
Banjir keberanganMu melanda aku,
kedahsyatan amarahMu membinasakan daku.
Aku seperti dikepung ombak terus-menerus,
makin lama aku makin terdesak.
Kaum kerabatku Kau jauhkan dari padaku,
tinggal kegelapanlah yang menemani aku.


Pendarasan Mazmur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTROSPEKSI

ADA APA APRIL

DILEMATIS