FENOMENA MINTA JATAH

Kena (23 tahun) mahasiswa Jurusan Ilmu Olahraga di salah satu perguruan tinggi Manado yang masih dalam proses penyelesaian skripsi, adalah seorang mahasiswa yang sudah lama jomblo sejak semester III, menurut pengakuannya dia jomblo karena ingin berdikari dan bebas melakukan yang dia mau, tapi naluri biologisnya mampu menyingkirkan tujuannya. Alhasil, setiap melihat perempuan cantik pasti dia dekati, tentu saja itu adalah hal yang mudah bagi Kena, karena dia memang rupawan dan mampu, dengan sedikit rayuan ia akan berhasil mengajak jalan perempuan cantik yang ia mau.

Sudah bisa ditebak tipe perempuan yang Kena ajak untuk menemaninya jalan-jalan; cantik, seksi, dan modis. Beberapa diantara perempuan itu pasti mengharapkan sesuatu yang lebih dari Kena (uang, belanja, foto bareng, pacaran, dll), atas dasar itu Kena mampu dengan lihai memanfaatkan situasi, dia seakan-akan punya kuasa untuk memperlakukan perempuan yang di ajaknya.

Kena bukan tipe laki-laki yang menjaga loyalitas, dia sang cuek dalam hal menjalin hubungan, dia hanya menjadikan perempuan sebagai pengisi waktu luang dan pemenuhan segala pergerakan biologisnya. Seperti pada niatan awalnya bahwa ia ingin berdikari (berdiri di atas kaki sendiri), tak satupun perasaan perempuan dihargainya sebagai sesuatu yang istimewa.

Perempuan hanya sebagai "pelampiasan" saat ia penat melakukan sesuatu, bahkan hampir setiap hari atau sudah tidak di waktu tertentu, mungkin sudah jadi candu. Usia 23 tahun adalah usia yang sangat rawan dalam mengontrol kebutuhan biologis. Hampir setiap 3 hari sekali, Kena melakukan reservasi untuk penginapan hotel bersama perempuan (selalu berbeda) yang ia bawa.

Kena menganggap hal-hal semacam itu sebagai hal yang wajar, bahkan dengan leluasa dia meminta jatah setiap timbul hasrat untuk melakukan (....)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTROSPEKSI

ADA APA APRIL

DILEMATIS