Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

PUASA DALAM KEPUASAN

"Tinggal di Indonesia adalah sebuah takdir, aku tidak bisa memilih tubuhku akan dilahirkan dimana, namun aku bisa memilih jiwaku akan pergi kemana." Aku ingin mengajakmu untuk tidak memikirkan kepergian itu selalu menuju ke suatu tempat, tapi ubahlah pergi menjadi kepergian jiwa satu ke jiwa yang lain. Setelah itu, jika kita pergi dan memikirkan jiwa, maka yang tumbuh dalam pikiran kita adalah sebuah penilaian terhadap diri sendiri (self reminder) ; bagaimana kehidupan kita, pola pikir kita, seberapa banyak kesalahan yang pernah kita perbuat, dan beberapa waktu kemudian akan muncul injeksi abstrak tentang penebusan jiwa yang salah tersebut. Bukan baru-baru ini Indonesia mengalami banyak musibah. Media massa memanfaatkan responden yang di era sekarang lebih aktif, ganas, rakus, bahkan radikal, untuk menaikkan potensinya sebagai penyampai berita hangat, terkini, dan terpopuler. Orang-orang jaman dulu menerima berita tidak secepat dan sepraktis sekarang, bahkan "kaum n

RANCANGAN TUHAN MENGENAI BUDAYA DAN BUDIDAYA MANUSIA

Seiring berkembangnya waktu, manusia banyak mengalami perubahan dalam berbagai macam aspek, yang tidak berubah adalah budaya. Budaya terus menerus dipakai dari generasi a sampai z, bisa dalam lingkungan terkecil manusia (keluarga, masyarakat, sekolah, dst) hingga lingkungan universal, artinya dunia yang kita tinggali ini sudah memiliki budaya dari asal mula terbentuknya. Kita tahu bahwa kakek moyang kita Adam beserta nenek moyang kita Hawa, dikisahkan sebagai sepasang manusia pertama di dunia, mereka diciptakan dengan kekuatan hati dan pikiran yang kuat, mereka dapat berbicara dengan binatang (mungkin karena intuisi yang kuat) dan selalu mendapat inovasi baru terhadap temuan mereka; misalkan membuat baju, menciptakan cahaya, dan lainnya, dari sini kita dapat menemukan bahwa budaya kita berpikir dan berkomunikasi dengan binatang berasal dari peradapan manusia pertama. Bahkan di masa sekarang, berbicara dengan binatang meskipun kita tidak pernah bisa menerjemahkan bahasa binatang den

DILEMATIS

Malam ini saya mengunjungi agenda makan malam bersama teman-teman, bisa dikatakan hubungan saya dan teman-teman cukup dekat jadi kami merasa bahwa perbincangan menuju ke ranah-ranah pribadi adalah hal yang biasa. Pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul dalam obrolan pribadi kami adalah mengenai hubungan dengan pasangan dan perencanaan masa depan. Setelah semua obrolan selesai, perasaan-perasaan dilematis selalu datang dengan cepat kepada orang tipe melankoli sepertiku. Dilematis akan suatu hal yang pada awalnya sudah sangat yakin menjadi berkurang keyakinannya hanya karena mendengarkan cerita dan pengalaman orang lain, padahal belum tentu pula terjadi pada diriku sendiri. Entahlah, Tuhan merancang hati manusia serapuh menggenggam pasir di pantai, agar manusia ciptaannya merasa memerlukan Dia yang Maha Baik, Maha Penghibur, dan segala macam Maha di dunia.