Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

SALAM GELISAH

Malam sudah larut. “Waktunya tidur Han…” kata hatiku dalam sebuah usaha menuju kebaikan. Tapi Jiwa ini masih ingin menuliskan jejak kegelisahan, pikiranku berputar dan bertamasya ria menuju relik optimis, separatis, rasial, dan juga yang paling menang diantaranya yaitu pesimis. Aku ingin bercerita ketika aku memulai dengan semangat positif yang membara, tiba-tiba padam begitu cepat karena ulah jiwa skematis ini. Hari ini sudah aku rencanakan begitu matang melalui proses negosiasi yang panjang dengan diriku yang lain. Aku mulai mengetik beberapa lembar permulaan   menjadi sebuah konsonan silabis. Sungguh itu hanya berlangsung sebentar, kemudian aku mengharapkan sesuatu yang mustahil kepada-Nya, demikian “Tolong beri saya pemikiran yang simpel, untuk 6 bulan ke depan”. Akhirnya, aku sedikit menelaah kaum kolot yang katanya makin sedikit populasinya di Indonesia, dalam pandanganku mereka selalu damai walaupun dipermainkan berbagai macam polemik buatan kaum eksekutif. Kunciny

MENGAKHIRI COBAAN BANGSAT

Basi sudah berulangkali usai sudah berulangkali mulai pada banyak kesempatan yang kamu berikan pada banyak peluang yang aku ciptakan Hari ini benar benar selesai semua yang kita alami semua yang kita lalui Sayang, sekarang aku memahami bahwa tidak ada keajaiban  dalam kisah ini aku menunggumu dengan sepenuh hati memberikan kebahagiaan yang aku harapkan  jarang sekali kudapatkan darimu kamu kuat dengan idealisme yang tumbuh dari lingkunganmu sendiri tanpa memahami bagaimana lingkunganku kamu selalu ingin aku menjadi sesuai pikiranmu sedang aku menyuruhmu saja enggan  sedang aku meminta bantuan padamu saja harus banyak pikir Aku sering berusaha membuatmu bahagia Bagaimanapun kondisiku, sekecil apapun keberadaanku aku selalu memiliki niat membuatmu bahagia, memberi bunga, memberi hadiah-hadiah kecil walaupun tak banyak nilainya Tapi kamu? lagi lagi alasan "tidak punya uang, tidak punya apa apa, ada hal lain yg lebih membahagiakan&qu